Sejarah Gampong
Mula-mula Gampong Riseh Teungoh adalah sebuah hutan lebat, jadi dahulu kala ada sekelompok orang membuka lahan baru untuk bercocok tanam sekalian di jadikan tempat tinggal, di antaran mereka ada beberapa orang Tokoh yang hijrah dari Kuta Raja sebutan untuk Banda Aceh sekarang,Tokoh tersebut bernama Tgk Lam Kubu alias Tokoh Lambaet serta Tgk Mandeh Panglima. Mereka membuka lahan tersebut sekitar Tahun 1609, yang pada saat itu hampir seluruh wilayah Indonesia masih dalam cengkraman belanda kecuali wilayah Nangroe Atjeh. Kemudian berkembang sedikit demi sedikit maka terbentuklah sekelompok masyarakat, kemudian masyarakat berembuk untuk membentuk sebuah Gampong Yang terdiri dari rawa-rawa, panton, hutan, yang dikelilingi oleh gunung dan sungai. Kala itu masyarakat pada umumnya belum berpendidikan pengetahuan umum tetapi masyarakat mempelajari ilmu agama.
Oleh karena banyak Pohon Riseh yang terdapat di dataran-dataran maka lahirlah Ide untuk menamakan gampong tersebut dengan nama Gampong Riseh.Gampong Riseh pada saat itu sangat luas terbentang,sehingga harus di bagi dalam beberapa wilayah pada saat itu di sebut wilayah Seuneubok, yang di pimpin oleh seorang petua seuneubok, gampong riseh kala itu di bagi atas 3 (Tiga) wilayah yaitu :
1. Seunebok Cot Baroh yang disebut dengan Riseh Baroh
2. Seunebok tempok teungoh yang disebut dengan Riseh Teungoh
3. Lambayong yang disebut seunebok lambayong dengan Gampong Riseh Tunong
Dan yang menjadi ketua dan petuah masing-masing daerah;
1. Riseh Baroh Petua ; Maderuh Harun
2. Riseh teungoh petua; Mudaseh dan diganti petua Ta’o
3. Riseh Tunong petua; Tgk.lambayong
Seunebok-seuneubok tersebut kemudian di mekarkan menjadi gampong-gampong yang bertahan sampai dengan sekarang,seperti Seuneubok Baroh menjadi gampong Riseh Baroh,Seuneubok Teumpok teungoh menjadi gampong Riseh Teungoh sedangkan seuneubok lambayong menjadi gampong Riseh Tunong.